Penampilan Celine Evangelista Berhijab Jadi Sorotan, Sambil Bawa Anak Stefan William
Telah resmi bercerai dengan Stefan William, kemunculan Celine Evangelista yang tampil berbeda menggunakan hijab jadi sorotan.
Padahal seperti yang diketahu bersama, Celine Evangelista sendiri selama ini menganut kepercayaan non muslim berbeda dengan sang ibu serta keluarga besarnya.
Perubahan penampilan Celine yang begitu drastis itu pun tak luput dijadikan bahan perbincangan hingga mengundang perhatian netizen.
Sambil membawa kedua putra Stefan William, dilansir melalui unggahan story di akun instagram miliknya Sabtu (29/1/2022), Celine yang sedang berada di dalam mobil tampak anggung menggunakan hijab jenis pashmina yang menutup rambut indahnya.
Dalam video yang dibagikan itu, rupanya Celine hendak pergi berjalan - jalan bersama anak - anak guna menikmati hari libur bersama.
Alih - alih menggunakan pakaian seperti yang biasa ia kenakan, Celine justru memamerkan wajah cantiknya yang menggunakan riasan sederhana dengan balutan hijab dan kemeja longgar yang menutupi lekuk tubuhnya.
Bahkan dengan penampilannya yang berbeda tersebut, Celine mengajak anak - anaknya pergi nonton dan makan bersama.
Penampilan Celine yang begitu syar'i itu juga berhasil mengundang perhatian kedua putra Stefan yang tak henti menatap dirinya.
Meski demikian ini bukan lah kali pertama Celine Evangelista tampil dengan menggunakan hijab.
Dilansir melalui unggahan story yang dibagikan melalui akun instagram pribadinya @celine_evangelista, Sabtu (1/5/2021), di tengah kesibukannya dalam mengisi sejumlah program televisi, Celine mau menyempatkan diri untuk menghadiri acara buka puasa bersama dengan para anak yatim piatu di kediaman salah satu sahabatnya.
Tak hanya hadir sebagai seorang tamu, Celine yang notabene sering tampil dengan memamerkan rambut indahnya itu terlihat begitu memukau dan anggun dengan mengenakan hijab serta pakaian syar'i berwarna merah muda yang menutup seluruh lekuk tubuhnya.
Kedatangan Celine yang tampil berbeda itu pun sukses menyihir para tamu yang dibuat terpukau akan penampilan cantiknya.
"Wow artis kita dateng nih, Masya Allah loh cantik banget," ucap Icha kerabat Celine.
Ia juga tampak khusyu saat mendengarkan kultum yang diberikan sebelum berbuka puasa, kehadiran Celine tanpa didampingi oleh Stefan William itu diakui Icha turut menambah suasana bahagia bagi para anak yatim piatu maupun keluarganya.
"Anak2 yatim piatu duafa pun semua sangat happy melihat kamu langsung @celine_evangelista berkah berlimpah yaa syh sudah byk menyenangkan orang dgn ketulusan hatimu," tutur Icha.
Berkat kebaikannya tersebut Celine pun mendapat limpahan doa dari orang - orang sekitarnya.
"Alhamdulillah anak2ku, keluargaku, pegawaiku semua happy kedatangan sygku @celine_evangelista berkah berlimpah ya syg sudah byk menyenangkan orang dgn ketulusan hatimu," tambahnya lagi.
* Hukum Wanita Non Muslim Menggunakan Hijab
Dewasa ini tidak jarang kita melihat wanita non muslim memakai hijab atau jilbab, baik itu di layar televisi maupun di dunia nyata.
Lantas bagaimana pandangan hukum Islam terhadap fenomena tersebut? Yuk simak ulasan yang dikutip dari bincangsyariah.com berikut ini:
Berbicara perihal hijab bagi wanita, Syekh Muhammad Ali as-Shabuni dalam kitabnya Rawai’ al-Bayan fi Tafsiri Ayat al-Ahkam (j.2 h.315-316) menyitir sebuah ayat al-Qur’an dalam surah al-Ahzab yang menerangkan bahwa kewajiban berhijab berlaku untuk kalangan muslimah.
يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِّاَزْوَاجِكَ وَبَنٰتِكَ وَنِسَاۤءِ الْمُؤْمِنِيْنَ يُدْنِيْنَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيْبِهِنَّۗ
“Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” (Q.S al-Ahzab ayat 59)
Secara dhahir ayat diatas menunjukkan bahwa hijab diwajibkan kepada wanita muslimah. Oleh karena itu Syekh as-Shabuni mengatakan :
لا يجب الحجاب على الكافرة لأنها لا تكلف بفروع الإسلام ولأن الحجاب عبادة لما فيه من امتثال أمر الله عز وجل
“Tidak wajib berhijab bagi wanita non muslim. Hal ini dikarenakan mereka tidak dikenai kewajiban mematuhi aturan-aturan fikih Islam (furu’ al-Islam) dan juga hijab adalah sebuah ibadah, dimana di dalamnya mengandung kepatuhan kepada perintah Allah.”
Lebih lanjut Syekh as-Shabuni menegaskan, meskipun wanita non muslim tidak diperintahkan untuk berhijab lalu jangan lantas mengabaikan kenyamanan umum dengan berpakaian terlalu terbuka atau lebih parahnya lagi telanjang di depan para lelaki. Hal ini demi kestabilitasan dan kenyaman yang dijaga bersama.
(Muhammad Ali as-Shabuni, Rawai’ al-Bayan fi Tafsiri Ayat al-Ahkam, jus 2 hal 315-316)
Imam Rafi’i juga menambahi :
وجوب ستر العورة عند القدرة لا يختص بحالة الصلاة بل يجب في غير حالة الصلاة
“Kewajiban menutup aurat ketika mampu tidak hanya tertentu saat shalat melainkan juga wajib di selain shalat.” (Abdul Karim ar-Rafi’i, Fath al-Aziz Syarh al-Wajiz, jus 3 hal 32)
Redaksi di atas yang dikemukakan oleh imam Rafi’i dari mazhab Syafi’iyah menunjukkan bahwa menutup aurat diwajibkan kepada orang muslim baik di dalam ataupun di luar shalat.
Dalam Islam, Wanita Non Muslim Berhijab Apakah Berpahala?
Setelah mengetahui bahwa wanita non muslim tidak wajib memakai hijab, lalu apakah baginya mendapat pahala jika mengenakan hijab?
Rasulullah Saw. pernah bersabda kepada Ummu Ma’bad yang diriwayatkan dari sahabat Jabir Ra. :
جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ يَقُولُ دَخَلَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- عَلَى أُمِّ مَعْبَدٍ حَائِطًا فَقَالَ يَا أُمَّ مَعْبَدٍ مَنْ غَرَسَ هَذَا النَّخْلَ أَمُسْلِمٌ أَمْ كَافِرٌ فَقَالَتْ بَلْ مُسْلِمٌ. قَالَ فَلاَ يَغْرِسُ الْمُسْلِمُ غَرْسًا فَيَأْكُلَ مِنْهُ إِنْسَانٌ وَلاَ دَابَّةٌ وَلاَ طَيْرٌ إِلاَّ كَانَ لَهُ صَدَقَةً إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
“Sahabat Jabir bin Abdullah berkata, Nabi Saw. pernah memasuki kebun milik Ummu Ma’bad, kemudian Beliau bersabda ‘ Wahai Ummu Ma’bad, siapa yang telah menanam kurma ini, seorang muslim atau kafir?’ Ummu Ma’bad menjawab, ‘seorang muslim’. Nabi Saw. bersabda ‘Tidaklah seorang muslim menanam sebuah tanaman lalu dimakan oleh manusia, binatang atau burung melainkan hal itu merupakan sedekah untuknya sampai kelak hari kiamat.” (Muslim bin al-Hajjaj an-Naisaburi, Sahih Muslim, jus 5 hal 28)
Hadis di atas menceritakan bahwa tanaman yang ditanam oleh orang muslim dan bermanfaat bagi mahluk hidup yang lain akan menjadi sedekah jariyah baginya. Sementara jika non muslim yang menanam, hal itu tidak akan berpengaruh kepada pahala kemudian di akhirat. Begitu juga dengan hijab atau jilbab, non muslim yang memakainya tidak akan mendapat pahala karena tidak didasarkan beribadah kepada Allah.
Perlu diketahui sebenarnya terdapat dua dimensi dalam penggunaan hijab. Dimensi ibadah dan juga muamalah (interaksi kepada sesama). Namun jika yang menggunakan hijab atau jilbab adalah non muslim, maka hijab hanya memiliki dimensi muamalah saja. Hal ini dikarenakan non muslim tidak memenuhi syarat dalam beribadah kepada Allah yaitu beragama Islam.